Bermain Sambil Belajar Bersama Anak di Rumah

Saya pernah mengikuti sebuah seminar bertemakan seribu hari pertama kehidupan anak di RSIA Limijati  beberapa waktu yang lalu. Seribu hari pertama kehidupan anak Ini dimulai sejak dalam masa kandungan hingga usia 2tahun. Ini adalah moment yang sangat penting bagi anak karena otak berkembang sangat cepat untuk itu diperlukan gizi dan stimulasi yang baik agar anak berkembang dengan optimal.

Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh setiap orang yang berinteraksi dengan anak, mulai dari ibu, ayah, pengasuh anak, anggota keluarga lain. Alangkah lebih baik jika hal itu dilakukan oleh orang tua sehingga dapat meningkatkan bonding/kedekatan antara orang tua dan anak.

Setiap anak ternyata perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.

Saya juga pernah membaca sebuah artikel mengenai tumbuh kembang anak, dikatakan bahwa kemampuan dasar anak pada waktu seribu hari pertama kehidupannya harus terus dipantau oleh orang tua, adapun yang dapat dirangsang dengan stimulasi terarah meliputi setiap aspek perkembangan, yaitu :

1) Kemampuan motorik kasar
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2) Kemampuan motorik halus
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjumput, menulis, dan sebagainya.

3) Kemampuan bicara dan bahasa
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

4) Kemampuan sosialisasi Dan kemandirian
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan setelah bermain), berpisah dengan ibu / pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.

Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:

1) Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang. Orang tua terutama ibu adalah orang yang tepat.

2) Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.

3) Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.

4) Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.

5) Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap keempat aspek kemampuan dasar anak.

6) Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.

7) Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.

8) Anak Selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.

Setelah mengikuti seminar tumbuh kembang anak dan rajin membaca artikel Dan buku yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak saya sangat tergerak ingin sekali dapat memberikan stimululasi yang diperlukan Alif pada setiap aspek perkembangannya melaui kegiatan sehari-hari yang bermanfaat, lagi pula saya sengaja resign dari pekerjaan saya hanya untuk merawat Alif. Meskipun sudah tidak menjadi guru, tapi saya ingin menyalurkan ilmu yang saya dapat di bangku kuliah Dan pengalaman saya selama menjadi guru untuk Membelajarkan Alif di rumah.

Alif lahir bulan Februari 2016, sekarang usianya 1 tahun 2 bulan. Tergolong usia dini, usia preschool.

Saya sendiri hobi membaca, sejak hamil Alif saya tertarik membaca perihal kebutuhan anak,  mulai dari imunisasi, kesehatan anak,  makanan anak,  sampai topik pendidikan usia dini.

Saat ini banyak bermunculan sekolah untuk bayi, dengan biaya yang sangat mahal. Padahal kegiatannya tidak lebih hanya Bermain. Tentu tidak sembarang main, permainan bertema, lebih terarah, Ada Manfaat Dan tujuannya.

Selain membaca buku saya juga gemar browsing. Akhirnya saya membaca suatu artikel yang sangat Menarik di internet mengenai Metode Montessori. Saya merasa bahwa metode Montessori ini sangat tepat untuk diterapkan pada anak usia dini karena Metode Ini mencoba mengembangkan 4 aspek perkembangan yang sangat penting untuk terus dipantau oleh orang tua seperti yang saya bahas tadi di atas.

Berbagai web saya baca, lokal maupun luar. Ingin sekali saya memiliki buku mengenai Montessori agar bisa belajar lebih banyak, saya menandai judul-judul buku yang direkomendasikan, Dan mulai mencari di toko buku,  tapi tidak ada, cari online juga barangnya kosong. Akhirnya saya menemukan website IMC (Indonesia Montessori Club) ternyata Ada satu buku bertema Montessori yang baru saja launching dengan judul "Montessori di Rumah" langsung aja mupeng, pengen beli. Tapi saat itu Alif masih sangat bayi jadi saya tunda dulu membeli buku itu. Sambil saya terus mencari informasi mengenai pendidikan usia dini, apa saja yang dapat dilakukan orang tua untuk menstimulasi anak, membantu anak usia dini Bermain Sambil belajar, apa saja kegiatan yang dapat dilakukan anak bersama orang tua di rumah yang bermanfaat untuk perkembangan fisik maupun psikisnya.

Setelah Alif berusia 1 tahun, barulah saya mulai Membelajarkan Alif dengan kegiatan-kegiatan Montessori seperti sensory Play. Tentu saja sesuai dengan kemampuan usianya. Akhirnya saya membeli buku "Montessori di Rumah" agar lebih mantap dalam Membelajarkan anak di rumah.

Saya menyebutkan dengan istilah "Membelajarkan Anak di Rumah" karena peran orang tua bagi anak adalah sebagai fasilitator agar anak mampu berkembang secara optimal melalui kegiatan bermain yang diatur sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat pembelajaran bagi anak. Ketika anak sedang Bermain, sesungguhnya anak juga sedang belajar. Pada usia dini, anak memahami dunia sekitarnya secara alami melalui bermain.  Karena bagi anak, bermain bukan sekedar kesenangan, juga sarana belajar untuk menggunakan pengetahuan, pembentukan Watak, Dan sosialisasi.

Selain menyenangkan, Bermain ternyata memiliki peran penting dalam perkembangan kecerdasan /kognitif Dan fisik anak. Anak belajar memahami hal-hal baru di lingkungannya, seperti warna, bentuk, Berat. Ternyata secara fisik, bermain juga membantu perkembangan motorik anak dalam melakukan kordinasi otak Dan Otot untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya.

Setelah saya membaca dari berbagai sumber, saya merasa Kegiatan Montessori adalah kegiatan yang paling tepat untuk anak usia dini.

Pada postingan selanjutnya saya akan membahas rangkuman mengenai Metode Montessori yang saya dapat  dari berbagai blog maupun buku.

Komentar

Postingan Populer